Senin, Mei 04, 2009

Higienitas dan Perubahan Perilaku



Apakah higienitas itu?

Higienitas dapat didefinisikan dengan beberapa pengertian, yaitu:

- bersih, perilaku baik, dan aman untuk kesehatan.
- kebersihan fisik dan mental yang dapat menciptakan lingkungan sehat dan tubuh yang sehat.
- orang yang menjaga kebersihan dan lingkungannya serta makanan yang dikonsumsi

Mengapa higienitas itu Penting ?
meskipun diarea sering dianggap penyakit yang biasa diderita anak, namun pada kenyataannya yang tidak banyak diketahui orang adalah diare merupakan salah satu penyakit yang menyumbang 18% dari jumlah kematian anak di Indonesia. Selain itu, diare dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak serta meningkatkan resiko kematian anak. Penelitian yan dilakukan oleh Fishman (2004) memperkirakan , dari 3,6 juta kematian anak di seluruh dunia akibat malnutrisi, 23% diantaranya disebabkan oleh penyakit diare.



Dampak lain dari penyakit diare pada anak dalah pengaruhnya terhadap perkembangan akan di keluarga dan sekolah. ketika kesehtan menurun, anak-anak terhambat untuk beraktivitas, bersosialisasi, dan kemampuan akademisnya menurun.

Penyakit diarea disebabkan oleh bakteri e-coli yang ada pada feses atau kotoran manuasia. bakteri ini dapat menyebar melalui berbagai media yang akhirnya masuk ke dalam mulut. Kerusakan fasilitas sanitasi dan tercemarnya air merupakan media yang paling besar pengaruhnya dalam penyebaran diare.

Dalam situasi darurat seperti bencana alama atau perang, yang didikiti oleh pengungsisan, pengguanan air dalam jumlah terbats sehingga menpengaruhi kebersihan diri dan lingkungan. dengan demikian, pengungsi menjadi rawan terkena penyakit yang berhubungan dengan air dan sanitasi.

Masyarakat umumnya perlu memahami jalur penybaran bakateri e-coli sampai menular pada manusai sehingga menyebabkan diare. Identifikasi jalur penyebaran diarea tersebut merupakan pemahaman yang mendasari pentingnya perilaku higieneis uantk mencegah sesoerang terinfeksi penyakit diare. Perilaku higienis yang dapat mencegah penyebaran diare antara lain :
1. Mencuci tang dengan sabun pada saat-saat penting.
2. Mengunakan fasilitas WC/toilet yang memenuhi kriteria kesehatan untuk Buang Air Besar (BAB)
3. Mengolah makan dengan higienis
4. Mengkonsumsi air yang sehat dan bebas kuman
5. Mengelola sampah dengan baik agar tidak menjadi sarang berbagai agent penyakit

Pendidikan higienitas merupakan salah satu cara untuk mendorong orang berperilaku higienis untuk mencegah penyebaran penyakit diare. Selain itu, perilaku higienis dapat mencegah peneybaran penyakit lain yang behubungan dengan lingkungan seperti cacingan atau demam bedarah.

Dalam pendidikan higienitas, harus diperhatikan tiga faktor utama, yaitu :

1. Faktor Kecenderungan (Predisposing Factor)

Faktor ini mempercayai bahwa perubahan perilaku gigienis seseorang perlu didukung oleh keyakinan dan sikap mengenai diare. Di Masyrakat terdapat keyakinan bahwa diarea merupakan hal yang lumrah dalam prosese pertumbuhan anak. Sehingga hal ini menimbulkan kepercayaan bahwa penyakit diare tidak membahayakan bagi anak.

keberhasilan mempengaruhi keyakinan dan sikap masayraakat mengenai perilaku higienitas dapat memunculkan sebuah niat atau behavior intent untuk mengubah perilaku. media komunikasi, sperti oster, leaflet dan iklan yang menarik perhatian akan membantu menghantarkan perilaku sehat yang perlu diadopsi. namun demikian, untuk mendorong niat ini diwujudkan dalam perubahan perilaku dibutuhkan beberapa faktor penting lain.


2. Faktor Pendukung (Enabling Factor)


Sekolah harus memiliki sarana sanitasi dan tempat cuci tangan yang ramah untuk anak untuk mendudkung perubahan perilaku anak. tersedianya fasilitas tersebut akan memudahkan anak untuk mempraktikkan perilaku higienis, seperti mencuci tangan dengan sabun di sekolah.

3. Faktor Pendorong (Reinforcing Factor)


Faktor ketiga adalah dengan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada orang-orang kunci mengenai pentingnya perilaku higienis.

Pemilihan orang-orang kunci tersebut harus mempertimbangkan keterlibatan perempuan. Keterlibatan perempauan dalam promosi higienitas merupakan keharusan. Di banyak tempat, perempuan merupakan pengelola rumah tangga utama serta pengasuh anak terdekat. Demikian juga dengan anak perempuan yang seringkali mendapat tugas untuk mengasuh adiknya. Jika perempuan memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengenai pentingnya perilaku higienias maka pengetahaun mereka dapat ditularkan ke seluruh anggota keluarga.



Buku rujukan : Pendidikan Higienitas Untuk Sekolah. terbitan UNICEF dan JHU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar